Senin, 01 November 2010

Sepatu Lusuhku

Begitulah panggilan ku padanya. Dari pertama dia menemani langkahku membisu dia tanpa suara, tak pernah rasa keluh yang kurasakan darinya. Melewati berbagai rintangan, becek, berbatu, berpasir, berlumpur bahkan panasnya terik matahari serta dinginnya udara tetap dia bersama diriku, mengawali langkahku melewati pintu rumahku. Kotor tampak dari dirinya setelah seharian bersamaku. Hari demi hari demikian kulakukan. Sampai perlahan ku mulai mangabaikannya tapi tetap dia setia akan ku. Robekan yang mulai timbul dan warna yang kian pudar membuat ku tak tertarik lagi. Pudar sudah inginku padanya terlebih aku sudah memiliki pengganti dirinya yang tentunya lebih bagus dan terlihat masih sempurna. Sekian lama ku mengabaikannya sampai suatu saat tak sengaja ku menemukannya kembali diantara tumpukan sepatu tua dirumahku seperti kenangan ku dengan dirinya teringat kembali, saat begitu senangnya diriku dulu padanya, saat inginku selalu memakainya di setiap waktu. Hah sepatuku yang keren sekarang tampak begitu lusuh tapi dia tetap sepatuku yang pernah bersamaku dan begitupun sekarang dia tetap sepatuku sampai nantinya dia tak sanggup lagi menemaniku dan membusuk diantara sepatu-sepatu lain aku akan terus memakainya.

Selasa, 24 November 2009

Apakah "Teka-Teki Sungai Nil" Itu?

Apakah "Teka-Teki Sungai Nil" Itu?

Mungkin kau bahkan tidak tahu bahwa sungai Nil mempunyai "teka-teki." Hal tersebut merupakan sesuatu yang membingungkan banyak orang selama ribuan tahun, dan itu berhubungan dengan kejadian yang sangat aneh.

Setiap tahun di Mesir, sungai Nil mulai meluap sekitar bulan Juli dan terus meluap sampai Oktober, dan ketinggiannya sekitar 7,5 meter lebih tinggi daripada bulan Mei. Saat musim air tinggi, sungai Nil menumpahkan air ke tepiannya dan memberikan endapan subur ke ladang di sepanjang sungai.

Apa yang membuat kenaikan air itu misterius adalah hampir tidak ada curah hujan di Mesir! Jadi selama ratusan tahun, orang mengira-ngira apa yang membuat sungai Nil meningkat secara teratur setiap taun. "Teka-teki sungai Nil" ini tidak terpecahkan sampai abad ke sembilanbelas.

Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia. Mengalir sejauh 6.400 kilometer dari selatan ke utara di timur laut afrika, terutama di Sudan dan Mesir. Banjir tahunan sungai Nil membuat lembahnya bagai pita subur di daerah kering yang gersang, dan orang sudah hidup di sana selama ribuan tahun.

Ada dua anak sungai utamadi sana yang menjadi sumber sungai Nil - Nil Putih dan Nil Biru. Nil Putih berasal dari Danau Victoria di Uganda. Sungai ini mengalir tetap sepanjang tahun, jadi tidak dapat menjadi penyebab peningkatan tahunan air sungai Nil. Selama bulan April dan Mei, ketika air di bagian bawah sungai Nil sedang berada dalam titk trendah, 85 persen airnya berasal dari Nil Putih.

Taoi bagaimana dengan Nil Biru? Itu berasal dari Etiopia. Di pegunungan Etiopia terdapat hujan deras dan salju yang mencair. Dan ketika ini turun tiap tahun, mereka menyebabkan sungai Nil meluao. dan inilah jawaban "teka-teki sungai Nil"!

Selasa, 20 Oktober 2009

Pantai Sundak, Perkelahian Asu dan Landak yang Menuai Berkah

Pantai Sundak, Perkelahian Asu dan Landak yang Menuai Berkah














Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.

Agar tahu bagaimana evolusinya, maka pengunjung mesti tahu dulu kondisi pinggiran Pantai Sundak dulu dan kini. Di bagian pinggir barat pantai ketika YogYES berkunjung terdapat masjid dan ruang kosong yang sekarang dimanfaatkan sebagai tempat parkir. Sementara di sebelah timur terdapat gua yang terbentuk dari batu karang berketinggian kurang lebih 12 meter. Memasuki gua, akan dijumpai sumur alami tempat penduduk mendapatkan air tawar.

Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.

Ada fenomena alam unik akibat aktivitas tersebut yang akhirnya menjadi titik tolak penamaan pantai ini. Jika musim hujan tiba, banyak air dari daratan yang mengalir menuju lautan. Akibatnya, dataran di sebelah timur pantai membelah sehingga membentuk bentukan seperti sungai. Air yang mengalir seperti mbedah (membelah) pasir. Bila kemarau datang, belahan itu menghilang dan seiring dengannya air laut datang membawa pasir. Fenomena alam inilah yang menyebabkan nama pantai menjadi Wedibedah (pasir yang terbelah). Saat YogYES datang wedi tengah tidak terbelah.

Perubahan nama berlangsung beberapa puluh tahun kemudian. Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah pantai dan memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian yang akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut dan keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, yang melihat setengah tubuh landak laut di mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa. Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak.

Tak dinyana, perkelahian itu membawa berkah bagi penduduk setempat. Setelah selama puluhan tahun kekurangan air, akhirnya penduduk menemukan mata air. Awalnya, si pemilik anjing heran karena anjingnya keluar gua dengan basah kuyup. Hipotesanya, di gua tersebut terdapat air dan anjingnya sempat tercebur ketika mengejar landak. Setelah mencoba menyelidiki dengan beberapa warga, ternyata perkiraan tersebut benar. Jadilah kini, air dalam gua dimanfaatkan untuk keperluan hidup penduduk. Dari dalam gua, kini dipasang pipa untuk menghubungkan dengan penduduk. Temuan mata air ini mengobati kekecewaan penduduk karena sumur yang dibangun sebelumnya tergenang air laut.

Nah, bila kondisi tahun 1930 saja seperti yang dikatakan di atas, dapat diperkirakan kondisi ratusan tahun sebelumnya. Tentu sangat banyak organisme laut yang memanfaatkan bagian bawah karang yang kini menjadi gua dan wilayah yang kini menjadi daratan. Karenanya, banyak arkeolog percaya bahwa sebagai konsekuensi dari proses geologis yang ada, banyak organisme laut yang tertinggal dan kini tertimbun menjadi fosil. Soal fosil apa yang ditemukan, memang hingga kini belum banyak penelitian yang mengungkapkan.

Selain menawarkan saksi bisu sejarahnya, Sundak juga menawarkan suasana malam yang menyenangkan. Anda bisa menikmati angin malam dan bulan sambil memesan ikan mentah untuk dibakar beramai-ramai bersama teman. Dengan membayar beberapa ribu, Anda dapat membeli kayu untuk bahan bakar. Kalau malas, pesan saja yang matang sehingga siap santap. Yang jelas, tak perlu bingung mencari tempat menginap. Pengunjung bisa tidur di mana saja, mendirikan tenda, atau tidur saja di bangku warung yang kalau malam tak terpakai. Kegelapan tak perlu diributkan, bukankah membosankan jika hidup terus terang benderang?

Kalau mau, berinteraksi dengan penduduk bisa menjadi suatu pencerahan. Anda bisa mengetahui bagaimana penduduk hidup, kebudayaan mereka, dan tentu saja orang baru yang mungkin saja mampu mengubah pandangan hidup anda. Menemui Mbah Tugiman yang biasa berjaga di tempat parkir atau Mbah Arjasangku bisa jadi pilihan. Mereka merupakan salah satu sesepuh di pantai Sundak. Bercakap dengan mereka membuat anda tidak sekedar menyaksikan bukti sejarah tetapi juga mendapat cerita dari orang yang menyaksikan bagaimana sejarah terukir. Datanglah, semua yang di sana sudah menunggu!

Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia

Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia










Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.

Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.

Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi. Tertarik? Datanglah segera. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi. Beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu kini sedang diperbaiki.
sumber :
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/

Senin, 19 Oktober 2009

The letter of scolarship

Jl. Enau Raya no. 9
Depok 16955

SLMN Foundation
Plaza Bapindo, Mandiri Tower 38TH fl
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 – 55
Jakarta 12190

Dear Sir or Madam :

In response to your advertisement on www.slmnfondation.org, I would like to apply for scholarship program of bright Indonesian college. I graduate from Gajah Mada University, majoring in Accounting.

Having been a top student since my first year, I believe I am appropriately qualified. I would like go into Accounting of Tax, a field of study which interesting me most and which I believe would contribute to my country’s future development.

I have attached my resume and other relevant documents. Thank you for your kind attention. I am looking forward to hearing from you.




Yours Faithfully,




Dorlan Patiaraja

Apakah Ivy Beracun ( Poison Ivy ) Itu?

Apakah Ivy Beracun ( Poison Ivy ) Itu?

Kita mengetahui bahwa manusia dan hewan harus menemukan cara untuk mempertahankan dirinya terhadap musuh. Tumbuhan juga mempertahankan dirinya terhadap musuh. Tumbuhan juga membutuhkan perlindungan untuk bertahan. Salah satu pertahanan alami yang dapat dimiliki tumbuhan adalah mempunyai racun yang membuatnya berbahaya untuk dimakan atau bahkan disentuh.

Salah satu tumbuhan racun yang paling banyak terdapat di Amerika Utara adalah Ivy beracun. Kontak dengan tumbuhan ini dapat menyebabkan peradangan dan rasa gatal, walaupun tidak semua orang terpengaruh dengan cara yang sama.

Ivy beracun tumbuh di Amerika Serikat dari Texas bagian timur, Kansas timur, dan Minnesota. Tumbuhan ini merambat pada batang pohon yang tinggi, tumbuh di antara semak di sepanjang jalan, dan bahkan tumbuh di tempat berpasir dimana kebanyakan tumbuhan lain tidak bisa tumbuh.

Biasanya tumbuhan ini adalah tumbuhan merambat dengan tiga daun, tapi kadang-kadang tumbuh tegak seperti perdu. Ivy beracun tetap hijau segar pada musim panas yang paling kering. Pada musim gugur, ia berubah menjadi nuanasa merah tua.

Racun pada Ivy beracun adalah minyak yang disebut "toxicodendrol". Dan ini ditemukan di setiap bagian tumbuhan, bukan hanya pada daunnya. Inilah sebabnya mengapa keracunan ivy beracun dapat terjadi sepanjang tahun.

Sekitar satu dari lima orang tidak terpengaruh pada ivy. Kebanyakan orang percaya, kalau cairan dari bintik-bintik berisi cairan pada tubuh menyebar ke bagian tubuh lainnya, racun akan menyebar. Tapi ini tidak benar. Apa yang terjadi adalah efek racun sudah muncul pada bagian tubuh yang berbeda sejak awal.

Dikutip dari buku berjudul Aku Ingin Tahu - Arkady Leokum

Apakah Gajah Takut Pada Tikus?

Apakah Gajah Takut Pada Tikus?

Karena gajah adalah hewan yang sangat besar, kita merasa lucu memikirkan seekor tikus kecil dapat membuatnya takut. Alasan mengapa banyak orang percaya tikus dapt menakut-nakuti gajah adalah gagasan bahwa tikus dapat masuk ke lubang belalai gajah. Mereka membayangkan bahwa hal ini dapat membuat gajah sengsara.

Namun sebenarnya, gajah sama sekali tidak takut pada tikus! Oang sering melihat tikus kecil berlari di kandang gajah, dan binatang besar itu sama sekali tidak mempedulikannya. Dan karena gajah mempunyai penciuman yang sangat tajam, tidak mungkin ia tidak mengetahui kebradaan tikus itu.

Bahkan kalau tikus itu berani merayap ke lubang di belalai gajah, gajah mungkin menarik napas dan meniupnya keluar kandang!


Dikutip dari : Aku Ingin Tahu - ARKADY LEOKUM